Jangan Marah & Jangan Mengumbar Aib
Ketika sebuah
permasalahan muncul ada kalanya kita sebagai manusia berselisih paham dan
dalam keadaan emosi perselisihan tak akan terselesaikan. Bahkan keputusan yang
diambil dalam keadaan emosi akan
memunculkan bencana bagi diri seseorang dan orang lain. Hal ini saya alami
sendiri, sebagai pelajaran/ibrah untuk diri saya sendiri,.
Dalam keadaan marah (dan sesungguhnya saya
pemarah hehehe) saya sering bahkan selalu
bertindak kekanak-kanakan dan mengambil keputusan yang bagi orang banyak
itu konyol dikata. Sering langsung menghina, mengumbar aib pada khalayak umum
bahkan aib diri sendiri. Padahal dalam
suatu hadis, Dari Abu Hurairah Ra., seorang lelaki berkata pada Rasulullah Saw,
berilah saya nasehat. Rasulullah Saw bersabda "Janganlah
engkau marah" Rasulullah mengulang-ulang pada ucapannya. (HR. Bukhari) Begitu
bahayanya marah sampai-sampai perkataan itu diulang-ulang. Begitu pula untuk mengumbar aib seseorang, disebutkan
:
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan buruk sangka (kecurigaan), karena sebagian dari buruk sangka itu
dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan
satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang
." (QS. Hujuraat: 12)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA ia berkata, “Aku pernah
mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Seluruh umatku akan diampuni dosa-dosa
kecuali orang-orang yang terang-terangan (berbuat dosa). Di antara orang-orang
yang terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang yang pada waktu malam
berbuat dosa, kemudian di waktu pagi ia menceritakan kepada manusia dosa yang
dia lakukan semalam, padahal Allah telah menutupi aibnya. Ia berkata, “Wahai
fulan, semalam aku berbuat ini dan itu”. Sebenarnya pada waktu malam Tuhannya
telah menutupi perbuatannya itu, tetapi justru pagi harinya ia membuka aibnya
sendiri yang telah ditutupi oleh Allah. (Muttafaq
‘alaih HR: Bukhari dan Muslim).
Dan
dalil untuk yang memiliki pasangan/pendamping hidup:
“Dari Abu Sa’id al-Kudriy, IA berkata, Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di Hari kiamat adalah
seorang laki-laki (suami) yang bercampur (bersetubuh) dengan isterinya,
kemudian membeberkan rahasia (isteri)-nya tersebut.” (HR. Muslim)
Padahal dari menahan marah dan
jangan sampai mengumbar aib seseorang/aib, kita mendapatkan beberapa manfaat:
·
Ada hikmah
selalu saat kita menahan amarah
"Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia sangat baik
untukmu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu.
Allah mengetahui sedang kalian tidak mengetahui." QS: Al-Baqoroh 216
·
Kita adalah
orang terkuat orang terkuat.
"Orang yang kuat bukanlah orang yang hebat dalam bertengkar,
sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang bisa menahan emosi ketika harus
marah." (HR. Bukhari)
·
Do’a kita
diijabahi karena tak ada penghalang antara kita dan Allah.
"Takutlah kamu pada do'anya orang yang dianiaya, maka
sesungguhnya do'anya orang yang dianiaya tidak ada penghalang antara do'a dan
Allah." (HR. Tirmidzi)
betul itu :)
ReplyDelete