Cable Sizing: Pemilihan Ukuran Kabel Tegangan Rendah vs Shortcircuit
Bahasan
ini pasti sangat menarik bagi dunia electrical engineering.
Terutama pada engineer yang mengerjakan Green
Field atau project baru. Yang dimana belum ada guidance atau petunjuk pemilihan cable sebelumnya.
Cable Sizing
Calculation adalah dokumen yang digunakan untuk menentukan ukuran kabel yang
akan digunakan baik di tegangan tinggi, menengah, dan tegangan rendah. Kali ini
saya tidak akan membahas perhitungan pemilihan ukuran kabel pada tegangan
tinggi dan menengah. Saya akan membahas pemilihan ukuran kabel di tegangan
rendah, tapi tidak semua aspek. Karena telah banyak berterbangan di
website-website lain yang membahas secara umum pemilihan kabel.
Umumnya
pemilihan ukuran kabel akan mempertimbangkan:
- Kebutuhan terhadap beban
- Faktor penurunan kapasitas kabel akibat temperatur dan instalasi
- Tegangan jatuh akibat panjangnya kabel
- Untuk tegangan menengah dan tegangan tinggi ditambahkan, Ketahanan Kabel karena shortcircuit
Sebenarnya
ada satu lagi yang harus dilakukan yaitu:
- Mempertimbangkan panjang maksimum yang diperbolehkan agar alat pengaman proteksi bekerja. -> yang ini akan kita bahas di artikel berikutnya:(Link)
Karena saya
telah menyampaikan tidak akan membahas yang telah umum, maka mana yang akan dibahas?
Saya akan membahas khusus untuk point nomor 4.
Kebanyakan
konsultan akan mengabaikan nomor 4 ini untuk perhitungan low voltage. Dan hanya
menggunakan kategori ini untuk tegangan menengah dan tegangan tinggi dengan
rumusan sebagai berikut sesuai IEC 60364-4-43:
Persamaan 1. Ukuran Minimum
Diameter Kabel
Dimana:
S: adalah
ukuran minimum diameter kabel(sqmm)
I: adalah
arus shortcircuit (ampere)
t: adalah
durasi tripping alat pengaman (second)
k: adalah
konstanta temperature rise sesuai
Tabel 1
Tabel 1. Konstanta Temperature Rise dari Konduktor
Contoh
hasil perhitungan:
Tabel 2. Contoh Hasil Perhitungan
Dari Tabel
2 sekilas ukuran kabel yang digunakan masuk akal. Tapi coba pakai rumus di atas
untuk menghitung ukuran kabel tegangan rendah dengan load 16A yang di proteksi
dengan MCCB dengan tripping time 0.01 second. Hasilnya adalah minimal ukuran
kabel tembaga yang digunakan adalah 25 mm2. Padahal seyoganya hanya butuh kabel
2.5 mm2. 10 kali lebih kacil dari hasil perhitungan. Oleh karenanya, daripada
tidak masuk akal. Banyak konsultan menghindar dari pada mencari solusi yang
seharusnya. Atau dengan kata lain,
Persamaan 1 kurang tepat jika diaplikasikan ke tegangan rendah.
Bagan 1. Kurva
Karakteristik Tripping TMD16 Schneider
Setelah membaca beberapa literature, rupanya ada salah
satu solusi. Yaitu menggunakan Breaker yang memiliki kemampuan membatasi energy
shortcircuit yang terjadi. Sehingga
persamaan 1 dapat kita ubah menjadi:
Persamaan 2. Ukuran Minimum Diameter Kabel menjadi Energy (A2s)
Sehingga:
Persamaan 3. Ukuran Minimum Diameter Kabel ditinjau dari Limitasi Energy (A2s)
Dari
persamaan diatas, untuk mendapatkan ukuran minimum kabel dapat diperoleh dari Energi
yang dibatasi dibagi dengan konstanta temperature rise. Data limited energy
dari shortcircuit dapat dilihat pada Bagan 2. Jika kita masih ragu akan
perhitungan kita. Bisa kita bandingkan shorcircuit limited energy breaker
dengan maximum energy atau thermal stress dari kabel. Data thermal stress kabel
dapat dilihat pada Bagan 4.
Bagan 2. Kurva Limitasi Energi Beberapa Breaker (NSX dan C60H)
Tabel 3. Data Thermal Stress Kabel
Dari data-data diatas, kita dapat membuat tabel
sebagai berikut:
Tabel 4. Ukuran Minimal Diameter Kabel Tegangan Rendah Sesuai Shortcircuit Limited Energy
Dari Tabel
4 diatas dapat kita tarik kesimpulan:
- Pemilihan ukuran minimum diameter kabel menggunakan besaran shortcircuit bus kurang tepat jika diaplikasikan pada tegangan rendah.
- Penggunaan breaker atau pemutus tegangan dengan kemampuan limitasi energi hasil shortcircuit menawarkan pemilihan ukuran minimum diameter kabel yang lebih masuk akal.
- Untuk ukuran breaker 100A-250A, minimum diameter kabel yang dapat digunakan adalah 10mm2.
- Untuk ukuran breaker 400A-630A, minimum diameter kabel yang dapat digunakan adalah 25mm2.
- Untuk ukuran breaker dibawah 100A minimum diameter kabel yang dapat digunakan adalah 2.5mm2 jika menggunakan 10kA-15kA breaker.
- Untuk ukuran breaker dibawah 100A dan menggunakan breaker diatas 15kA harus dihitung menggunakan persamaan limited shortcircuit energy.
Mantab ni mas analisanya ....sangat bermanfaat
ReplyDeletesama-sama mas, jangan bosan berkunjung untuk artikel lainnya. Semoga bisa terus bermanfaat.
ReplyDeleteBoleh mas referensi nya Dari mana ya
ReplyDeleteIni hasil analisa dan diambil dari berbagai sumber.
Delete