Cable Sizing: Proteksi Manusia vs Pemilihan Ukuran Kabel Tegangan Rendah
Cable Sizing: Proteksi Manusia vs Pemilihan
Ukuran Kabel Tegangan Rendah
Umumnya
pemilihan ukuran kabel akan mempertimbangkan:
- Kebutuhan terhadap beban
- Faktor penurunan kapasitas kabel akibat temperatur dan instalasi
- Tegangan jatuh akibat panjangnya kabel
- Untuk tegangan menengah dan tegangan tinggi ditambahkan, Ketahanan Kabel karena shortcircuit
Sebenarnya ada
satu lagi yang harus dilakukan yaitu:
- Mempertimbangkan panjang maksimum yang diperbolehkan agar alat pengaman proteksi bekerja. -> kita bahas kali ini.
Pemilihan
ukuran kabel tegangan rendah untuk memastikan alat pengaman proteksi bekerja
dipengaruhi besar oleh sistem kelistrikan yang digunakan. Sistem kelistrikan
yang digunakan apakah TT, TN, atau IT.
Apa itu TT,
TN, atau IT? Berikut kepanjangannya:
- TN-S (Terre Neutral - Separate)
- TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)
- TT (Double Terre)
- TN-C (Terre Neutral - Combined)
- IT (Isolated Terre)
Letter pertama
T (Terre) atau I (Isolated) adalah menunjukkan koneksi
netral transformator. Terre terhubung ke bumi sedangkan isolated tidak.
Letter kedua T
(Terre) atau N (Neutral) adalah menunjukkan koneksi frame
peralatan ke bumi. Terre terhubung ke bumi sedangkan neutral berarti terhubung
melalui neutral.
Berikut
ilustrasi perbandingannya:
Bagan 1. Ilustrasi sederhana Konfigurasi
Sistem Kelistrikan [1]
Apakah sudah
bisa membandingkan konfigurasi diatas? Semoga sudah ya.
Selanjutnya, kita
akan membahas pemilihan ukuran kabel tegangan rendah vs proteksi manusia pada
Sistem TN karena umumnya yang digunakan oleh Industri Indonesia adalah TN-C
& TN-CS.
Metode
konvensional yang akan digunakan adalah melihat rumusan shortcircuit. Yaitu
membandingkan tegangan saat terjadi shortcircuit dengan impedansi total pada
sistem TN-C maupun TN-CS.
Dengan:
U: tegangan saat terjadi
shortcircuit pada sistem TN yaitu 0.8Uo
Uo: tegangan fasa ke neutral
dalam Volt
A fasa: ukuran luas konduktor
kabel fasa dalam sqmm
Rho: resistifitas kabel dalam
ohm.mm2/m (tembaga: 22.5x10-3, allumunium: 36x10-3)
m: adalah perbandingan antara
A fasa dengan A grounding.
Lmax: panjang maxsimum kabel.
Dari rumus diatas, kita ketahui bahwa Shortcircuit dipengaruhi oleh luas penampang dan panjang maksimum kabel. Sehingga jika diutak-atik untuk mendapat Lmax, dengan syarat Isc sudah kita tentukann dengan
menyamakan dengan setting triiping shortcircuit breaker:
Contoh hasil perhitungan
Persamaan 2 sebagai berikut:
Tabel 1. Contoh Perhitungan Panjang Maksimal Kabel sesuai Persamaan 2
Uo
|
230
|
VAC
|
Afasa
|
10
|
mm2
|
rho
|
0.0225
|
ohm.sqmm/m
|
Agrounding
|
10
|
mm2
|
Im
|
500
|
ampere
|
m
|
1
|
|
Lmax
|
65
|
meter
|
Berikut tabel
resume perhitungan persamaan 2 yang saya ambil dari salah satu referensi:
Dan sesuai
judul artikel ini, proteksi manusia vs pemilihan ukuran kabel tegangan rendah,
Tabel 2 diatas digunakan dengan cara
sederhana seperti berikut untuk memastikan proteksi breaker bekerja:
- Pilih kabel fasa yang digunakan.
- Lihat koordinasi proteksi untuk setting tripping shortcircuit.
- Bandingkan panjang design kabel dengan panjang maksimal yang diperbolehkan pada Tabel 2. Jika panjang design kabel masih dibawah panjang maksimal, maka pemilihan ukuran kabel dan setting tripping sudah sesuai.
- Jika terjadi panjang design kabel diatas panjang maksimal, maka beberapa solusi bisa dilakukan:
- Cek apakah tripping shortcircuit bisa dikecilkan atau
- Cek apakah kabel dapat diperbesar. Solusi ini biasanya dihindari karena akan berdampak pada biaya.
Terakhir tapi
tak kalah pentingnya, saya menyarankan resume pengecekan kabel agar dibuat
seperti pada Tabel 3:
Demikian
artikel “Cable Sizing: Proteksi Manusia vs Pemilihan Ukuran Kabel Tegangan
Rendah”. Beberapa gambar dan tabel saya ambil dari daftar pustaka di bawah ini.
Daftar Pustaka:
- Schneider Installation
- https://direktorilistrik.blogspot.com
No comments: