Perhitungan Jumlah Lampu
Untuk menghitung kebutuhan lampu di suatu area dapat dilakukan beberapa metode:
- Kalkulasi manual dengan metode point to point
- Menggunakan sofware simulasi.
Saya lebih memilih untuk mengkombinasikan perhitungan sederhana sebagai hasil pertama dan di validasi melalui simulasi software.
Kali ini saya hanya akan mengulas perhitungan sederhana yang sering saya gunakan.
Perhitungan sederhana yang biasa saya gunakan adalah dengan membagi kebutuhan intensitas tingkat cahaya ruangan (lux) dengan illuminasi lampu (lumen).
n: adalah jumlah kebutuhan lampu
E: adalah kebutuhan intensitas tingkat cahaya ruangan (lux)
Q: adalah illuminasi lampu/sumber cahaya (lumen)
CU: Koefisien Utilisasi 0.5-0.9
LLF: Koefisian Penurunan Lumen akibat kotoran/debu 0.7-0.97
Kebutuhan lux dari ruangan dapat dilihat diberbagai sumber seperti:
- SNI 03-6197-2000 Konservasi energi pada sistem pencahayaan pada Tabel 1
- EN 12464 Light and lighting - Lighting of work places
- Illuminating Engineering Society of North America (IESNA) Standard
Berikut contoh salah satu kebutuhan intensitas tingkat cahaya ruangan (lux) di Perusahaan Laundries dan Dry Cleaning di ambil dari EN-12464:
Sedangkan untuk estimasi CU dan LLF:
Tapi untuk lebih menyederhanakan penggunaan rumus di atas, saya membuat tabel sehingga tidak memerlukan untuk mengingat atau mencari lumen dari tipe lampu yang digunakan.
-50 lux adalah standar lux untuk inspeksi ringan
Studi kasus:
Dibutuhkan berapa lampu untuk ruangan ukuran 7m x 5m jika tingkat cahaya yang dibutuhkan adalah 300 lux.
Jawab:
Luas: 7 x 5 =35m2
Di pilih lampu LED 2x18W dengan lumen 3780 lm. Pada tabel luas yang dapat dicover lampu adalah 7m2.
Sehingga lampu yang dibutuhkan:
35m2 / 7m2= 5 unit lampu LED 2x18W.
Sumber:
- Handout kuliah desain sistem kelistrikan ITS
- Standar yang sudah disebutkan di atas
- Katalog Lampu dari Vendor
No comments: